Cinta Kasih dan Kehidupan Manusia
A. PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga
kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
Cinta memegang peranan yang penting
dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat
dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga maqusia menyembah
Tuhan dengan ichlas, mengikuti
Hikmah cinta adalah sangat besar.
Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang
mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Sesungguhnya
cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan
2. Bahwa
fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Bahwa
fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam
kenal-mengenal antar mereka.
4. Fenomena cinta,
jika dipeitiatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar
anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup,
menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta
merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan,
dimanapun adanya.
B. Unsur – Unsur Cinta, Unsurd dalam Segitiga Cinta
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa
cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan.
Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya
untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga
panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah
adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur
cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka
cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah
perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan
(Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang
diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang
diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan
juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu
:
1.Keterikatan
2. Keintiman
3.Kemesraan
Berikut penjelasannya:
1.keterikatan
Adalah adanya
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi
dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia.
2.keintiman
Adanya kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada
jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua/
3.kemesraan
Adanya rasa ingin
membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya
ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama
kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman
atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan
kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau
hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan
keintiman.
3
UNSUR DALAM SEGITIGA CINTA
1) Pertama,
Intimasi. Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan
tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila
relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati.
2) Kedua, Passion atau
gairah. Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah ini punya
peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk
bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh cepat dan sangat
kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan. Passion punya segi
motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda kepada seseorang.
Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi negatifnya adalah jika
hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi lama kelamaan memudar.
3) Ketiga, sisi komitmen.
Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara
cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu
dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan
lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka
komitmen juga cenderung melemah.
C.
Tingkat Cinta
Cinta memiliki tiga
tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.
Cinta tingkat tertinggi
adalah cinta kepada tuhan.
Cinta tingkat menengah
adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
Cinta tingkat terendah
adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat
tinggal.
Menurut ibnu al-arabi
Mari kita simak pendapat
Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu al-araby membagi
cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
1.Cinta Natural. cinta ini
bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya,
kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada
kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
2.Cinta Supranatural. Cinta
ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan
tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif.
Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun
dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa
cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami
pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”
3.Cinta Ilahi. Inilah
kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan
objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan
ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki,
penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun
yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.
D.
Cinta Menurut Agama
Kata cinta dalam Al Qur’an disebut
Hubb (mahabbah) dan Wudda (mawaddah), keduanya memiliki arti yang sama yaitu
menyukai, senang, menyayangi.Sebagaimana dalam surah Ali Imram (14) :“Dijadikan
indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” Dalam ayat ini
Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik
manusia beriman maupun manusia durjana.
Dari
pembacaan saya terdapat satu hadis mengenai cinta,tetapi saya lupa dari siapa
perawinya,disini saya kongsikan buat tatapan semua :
“man
ahabba syai’an fa huwa `abduhu”, Barang siapa yang mencitai sesuatu pasti dia
akan diperbudak olehnya. Berikut ini akan saya bahas arti cinta menurut
Alquran.
Menurut
hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu
mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu),kata
Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa
`abduhu). Kata Nabi juga,
ciri dari cinta sejati ada tiga :
ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1)
lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(2)
lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(3)
lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemahuan orang lain atau
diri sendiri.
Didalam
Al- Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
Cinta
Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “menyayangi”. Orang yang
memiliki cinta jenis Mawaddah, mahunya selalu berduaan, enggan berpisah dan
selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan
hampir tak biasa berfikiran lain.
Cinta
Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan
siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih memperhatikan
orang yang dicintainya disbanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting
adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun untuk itu ia harus menderita. Ia
sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan
kekasihnya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antara orang yang
bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya.
Dari itu maka dalam Al- Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham,
yakni
orang-orang
yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih
sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah
diliputi oleh suasana psikologi kasih sayang dalam satu ruang yang
disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta Mawaddah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin,dunia akhirat.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta Mawaddah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin,dunia akhirat.
Cinta
Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga tidak
menpedulikan hal-hal lain, cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis Mail ini
dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh
cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada
yang lama.
Cinta
Syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, kerinduan dan memabukkan.
Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) biasanya
seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tidak menyedari apa yang
dilakukan. Al- Qur’an menggunakan terma Syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana
cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada Nabi Yusuf.
Cinta
Ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran,
misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tegas membangunkannya untuk solat,
membelanya meskipun salah. Al- Qur’an menyebut terma ini ketika mengingatkan
agar janganlah cinta Ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah,
dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
“Perempuan
yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang
dari keduanya seratus kali sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan
belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar
kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman
siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang
beriman”.
Cinta
Shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa
sanggup mengelak. Al- Qur’an menyebut terma ni ketika mengkisahkan bagaimana
Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari
menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan
Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna
ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).
Yusuf
(merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka
kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan
jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan
cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak
mengamalkan ilmunya”.
Cinta
Syauq (rindu). Terma ini bukan dari Al -Qur’an tetapi dari hadis yang
menafsirkan Al_Qur’an. Dalam surah Al `Ankabut ayat 5 dikatakan : “bahawa
barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba”. Kalimat kerinduan
ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa
as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon
dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk
berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al
Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada
sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya
berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb
al muhibbi.
Cinta
Kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal
yang positif meskipun sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya
menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini
disebut Al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha
(Q/2:286).
Allah
tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat
pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang
diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah
Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan
kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana
yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami.
Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak
terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami,
dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah
kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Wallahu
a’lam bish-shawab.
Rujukan
: kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin dan taksir Al-Quran
E. Bentuk Bentuk Cinta
Ada
beberapa bentuk cinta, salah satunya sebagai berikut:
Eros,
asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta.
Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik
dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang
lain. Misalkan, Zen suka sama gw karna gw cantik. hehe… misalkan lho, jangan
sewot gituw ah. N faktor x lainnya yg berhubungan dengan fisik sehingga
menimbulkan gairah sex, seperti dalam Inggrisnya “Erotic”.
Storge –
Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara.
William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan
sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
Philia,
setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini
adalah cinta antar sahabat. Menyentuh kepribadian manusia—intelektual,
emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Cinta yg timbuh dari perhatian
dan kebersamaan. Ada sedikit eros dalam philia. Kita memilih teman karena
kesenangan yang bisa kita dapatkan dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam
mereka yang kita hargai, kepintaran dan ketertarikan budaya, dan ekspresi diri
yang saling memuaskan.
F. Kasih Sayang
Menurut
kamus umum bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan
perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau
saling menumpahkan kasih sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari
keluarga.
Kata
kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti
setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda
kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang
terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain.
Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang
dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau
asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat
universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga
dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang
tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada
menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi
kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
G. Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
H. Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia terhadap Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk ibadah. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna
kehidupan yang sebenarnya, sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam
semesta.Pemujaan manusia sebenarnya ingin berkomunikasi dengan tuhannya.
Manusia memhon ampunn perlindungan kepada Tuhannya.
I. Belas Kasihan dan Cinta Erotis
1. Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang
muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat
orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang
bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan
atau musibah.
2. Cinta Erotis
Dalam
cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan
sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang
lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi
mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya
seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih
erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya.
Belas
kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama
umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap
orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan
kebahagiaan.
Contoh :
Cinta
kepada Sang Pencipta
Ketika
kita jatuh cinta kepada kekasih, kelak ia akan meninggalkan kita.
Ketika
kita jantuh cinta kepada manusia, manusia akan pergi.
Ketika
kita jatuh cinta pada dunia, dunia pun akan musnah.
Ketika
kita jatuh cinta kepada jabatan, jabatan pun akan hilang.
Tapi
ketika kita jatuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
Ketika
semua kita niatkan karena Allah dan Rasul-Nya
Semua
tak akan musnah
Semua
tak akan hilang
Semuanya
akan abadi
Sumber Referensi :
Comments
Post a Comment