Kehidupan Manusia dengan Penderitaan Pengaruh dan Sebab-Sebab

◇ Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia.

◇ Contoh dan Sebab Penderitaan
Nasip buruk penderitaan ini dikarenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.

Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.

◇ Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.

Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : 
¤ Kebimbangan.
¤ Kesepian.
¤ Ketakutan. 
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.

◇ Phobia
Phobia adalah rasa takut pada suatu hal atau fenomena berlebihan. Hal ini akan berdampak pada emosi seseorang. Phobia biasanya disebabkan karena seseorang mengalami trauma masa lalu dan biasanya trauma itu membekas didalam kesadarannya.

Phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. 

Sebab seseorang merasa ketakutan antara lain : 
1. claustrophobia dan agoraphobia
2. Gamang
3. Ketakutan
4. Keakitan
5. Kegagalan

◇ Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala seseorang mengalami kekalutan mental adalah :
♤ Tampak pada jasmani 
1. Merasakan pusing
2. Sesak napas
3. Demam
4. Nyeri pada lambung 
♤ Tampak pada kejiwaannya
1. Rasa cemas
2. Ketakutan
3. Patah hati
4. Apatis
5. Cemburu
6. Mudah marah

Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental sebagai berikut :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie.

◇ Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
Fase 1
Bagaimana orang proses muncul halusinasi, adalah pertama muncul suara-suara yang didengar. Dimulai dengan tekanan hidup berujung stres akibat gagal dengan sesuatu. Gagal menikah, gagal mendapatkan prestasi, gagal mendapatkan sukses dan lainnya.
Fase 2
Masuk fase dua, seseorang mulai semakin intens berhalusinasi. Interaksi dengan dunia makin berkurang. Mulai nyaman menyendiri dan menarik diri dari lingkungan.
Fase 3
Fase ini sudah mulai tak bisa dikendalikan.
Fase 4
Kondisi ini sudah mulai mendengar suara yang memerintah atau command. Suara semacam ‘ayo pukul’, ‘ayo bunuh’, dan lainnya.

◇ Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya.

◇ Penderitaan Media Masa dan Seniman
Berita mengenai penderitaan manusia ramai mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media informasi lainnya.Berita-berita tersebut ditayangkan dengan tujuan agar semua orang mendapatkan informasi tentang dunia luar dan dapat ikut bersimpati. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu yaitu seperti memberikan bantuan.Bantuan yang dating bisa secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah organisasi tertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera manusia dapat menentukan sikap yaitu untuk bersimpati atau tidak.Selain itu komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya juga tidak kalah pentingnya, sehingga para pembaca, penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

◇ Pendapat Mengenai Virus Covid-19
Menurut saya wabah virus Covid-19 termasuk kedalam penyebab kekalutan mental dan gangguan psikis karena wabah yang sedang terjadi di Indonesia bahkan di dunia ini membuat semua orang panik dan resah akan terpapar oleh covid-19, semua orang resah akan persediaan masker yang mulai susah dicari, banyak yang belanja sembako untuk kebutuhan jangka panjang karena takut untuk keluar rumah ini yang membuat wabah covid-19 membuat kekalutan mental dan mengganggu psikis.


Referensi :




Comments

Popular posts from this blog

Manusia dan Kebudayaan

Hubungan Ekonomi di Teknik Elektro Dalam Era Digital dan Energi Terbarukan